Selamat malem teman-teman semua, gw dulu waktu sekolah SMP, pernah belajar yang namanya bangun datar dan bangun ruang yang tentunya kita dikasih materi tentang rumus-rumus seperti rumus luas dan volume. Seperti contohnya pada tabung dan bola, masih inget rumus luas dan volumenya? ingetlah yaa, nahh pertanyaan gw dulu kok bisa gitu menghitung luas dan volume pada bola, okelah kalo untuk tabung masih mudah karena tabung terdiri dari 2 buah lingkaran yang dihubungkan dengan persegi panjang sehingga untuk mencari luas dan volume cukup mudah, nahh kalo pada bola gimana hayoo?? Apalagi ketika SMA kita belajar yang namanya momen inersia pada pelajaran fisika, yang kita tahu MOMEN INERSIA itu seberapa kuat suatu benda dapat mempertahankan posisinya biasanya putarannya. Nah yang aneh setiap benda itu memiliki momen inersia yang berbeda-beda. Nah kok bisa ya?? sebenernya apa sih yang menyebabkan momen inersia suatu benda itu berbeda-beda. NAhh disini akan dibahas tentang itu semua khusunya untuk tabung dan bola. Mari lihat penjelasannya :
Kita memperoleh elemen volume tabung dV, yaitu:
Sekarang kita dapat merumuskan volume tabung. Bayangkan bahwa jari-jari tabung adalah r = 0 -> R yang diputar terhadap sumbu z sebanyak teta = 0 menuju 2 phi atau satu putaran penuh, dan tinggi tabung tersebut sebesar h. Parameter-parameter tersebut tidak lain adalah batas-batas pengintegralan yang akan kita terapkan. Volume tabung tersebut tidak lain adalah:
Dengan
memasukkan batas-batas yang kita tentukan sebelumnya:
Nahh terbukti bukan?
Dari gambar tersebut dapat kita lihat bahwa besar perubahan volume dari silinder pejal (tabung) adalah sebagai berikut
Sama seperti rumus yang anda jumpai di SMA, bukan?
Dari sini kita memperoleh besar masssa jenisnya, yaitu :
r merupakan jari-jari pada bola yang jika dilihat pada gambar (b) besarnya adalah
Sehingga besar massa bola adalah adalah
Volume
Tabung
Untuk
merumuskan volume tabung, kita tinjau terlebih dahulu tentang koordinat tabung
dan elemen volumenya, seperti pada gambar berikut.
Andaikan
anda ambil sebuah elemen kecil dV dari tabung tersebut yang bentuknya seperti
pada gambar di atas, anda akan mengetahui bahwa sesuai dengan konsep volume:
Kita memperoleh elemen volume tabung dV, yaitu:
Sekarang kita dapat merumuskan volume tabung. Bayangkan bahwa jari-jari tabung adalah r = 0 -> R yang diputar terhadap sumbu z sebanyak teta = 0 menuju 2 phi atau satu putaran penuh, dan tinggi tabung tersebut sebesar h. Parameter-parameter tersebut tidak lain adalah batas-batas pengintegralan yang akan kita terapkan. Volume tabung tersebut tidak lain adalah:
Agar
lebih mudah, pisahkan masing-masing integral dan integralkan seperti biasa
menjadi:
Nahh terbukti bukan?
Setelah terbukti besar volume pada sebuah tabung maka
kita dapat menentukan besar momen inersia pada tabung yang diputar melalui
sumbu pusatnya. Ilustrasi pada gambar tersebut adalah sebagai berikut.
Dari gambar tersebut dapat kita lihat bahwa besar perubahan volume dari silinder pejal (tabung) adalah sebagai berikut
Sehingga perubahan massa dari silinder pejal tersebut
adalah
Sehingga diperoleh momen inersia dari benda tersebut
adalah
Sama seperti rumus yang anda jumpai di SMA, bukan?
Volume
Bola
Sekarang
kita akan merumuskan volume bola dengan konsep yang sama, yaitu menentukan
elemen volume bola terlebih dahulu.
Pisahkan
masing-masing integral dan integralkan:
Terbukti bukan?
Setelah kita mengetahui volume bola pejal, kita dapat
menentukan momen inersia pada bola pejal dan bola berongga yang diputar melalui
titik pusatnya. Sebelum kita menentukan formulasinya, mari kita ilustrasikan
dengan sebuah gambar.
1. Bola Pejal
Bola pejal di ilustrasikan
seperti gambar berikut
Sebelumnya telah
dibahas mengenai volume suatu bola, maka akan kita gunakan kembali dalam
membuktikan rumus momen inersia pada bola pejal. Perubahan volume dinyatakan
sebagai (lihat gambar b)
Mengapa demikian?
Karena kita tahu bahwa volume merupakan luas alas dikalikan dengan tinggi.
Kalau dilihat pada gambar (b) kita maka perubahan volume adalah demikian.
Selanjutnya adalah menntukan Perubahan massa. Kita tahu bahwa massa merupakan
massa jenis dikalikan dengan satuan volume/luas/panjang, bergantung pada suatu
benda tersebut. Sehingga diperoleh :
Dari sini kita memperoleh besar masssa jenisnya, yaitu :
Selanjutnya
adalah mencari besar momen inersia, yaitu :
r merupakan jari-jari pada bola yang jika dilihat pada gambar (b) besarnya adalah
Dari
nilai x dan y tersebut kita dapat menentukan besar r nya
Maka
momen inersianya adalah :
Terbukti bukan??
2. Bola Berongga
Sama
seperti sebelumnya kita akan mengilustrasikan benda tersebut dengan gambar di
bawah ini
Untuk menyelesaikan momen inersia pada bola berongga
ini sama dengan sebelumnya, namun untuk bola berongga besar massa jenis nya
adalah massa per satuan luas, (mengapa memakai satuan luas bukan volume?) hal
ini dikarenakan bola berongga, yang berarti didalam bola adalah kosong,
sehingga yang dihitung adalah luas permukaannya. Besar luas permukaannya bisa
kita lihat pada gambar (b). Kita tahu bahwa luas merupakan panjang dikalikan
dengan lebar, maka besar perubahan luas pada bola adalah panjang dikalikan
dengan lebar, yaitu :
Sehingga besar massa bola adalah adalah
Sehingga besar massa jenis bola adalah
Selanjutnya adalah menghitung besar momen inersianya
dengan cara yang sama pada bola pejal yaitu :
Oleh :
Muhamad Wahyudi Saputra dan Reyhan Issatyadi Darmawan
(Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung)
Nahh itu dia pembuktian volume dan momen inersia pada tabung dan bola dengan menggunakan integral lipat, kalian dapat mencoba cara yang sama untuk membuktikan volume dan momen inersia pada benda yang lainnya. Nanti akan saya bahas lagi momen inersia untuk benda yang lainnya di pos an selanjutnya.
Oke semoga bermanfaat, salam semart !
Comments
Post a Comment